Kamis, 30 Desember 2010

TATAP SEMANGAT

Kamis, 30 Desember 2010, Pramuka Smp N 2 Pasirjambu Gelar kegiatan latihan pada hari libur, lokasi kegiatan berada di belakang halaman sekolah, semua anggota pramuka yang pada saat itu hadir kelihatan semangat sekali mengikuti kegiatan latihan walaupun cuaca pada saat itu mendung tapi itu semua tidak menyulutkan semangat para anggota untuk mengikuti kegiatan latihan.

kegiatan latihan tersebut dimulai pada pukul 10 pagi-pagi peserta kegiatan latihan terdiri dari kelas 7, 8 dan 9, pada kegiatan kali ini yang bertindak sebagai pinru adalah Nenden siswa kelas 9 yang dulu pernah mengharumkan nama pramuka SMP N 2 Pasirjambu pada kegiatan LT II di Bumi Perkemahan PPTK Barutunggul Gambung, dengan nama regu CALINGCING walaupun sekolah ini baru muncul tapi prestasi yang diraihnya mesti kita acungin jempol.

Disiplin, Berani dan Setia itulah motto kegiatan latihan kali ini, menurut salah satu kakak instrukturnya yaitu kak Asep Tedi, latihan kali ini dititik beratkan pada kegiatan latihan PBB Tongkat dimana dirharapkan peserta mampu dan bisa menguasai PBB tongkat tersebut seperti PBB tanpa tongkat.

menurut kang kiki tambahnya tongkat adalah salah satu senjata pramuka dimana bahwa pungsi dan kegunannya banyak sekali salah satunya  sebagai media untuk membuat pionering, blangkar dan banyak sekali.

tak hanya itu hal senada pun disampaikan oleh kang Iwan menurut beliau latihan kali ini sengaja dilaksanakan sebagai salah satu program kerja pramuka di SMP N 2 Pasirjambu, dimana bahwa seluruh anggota pramuka harus bersiap sedia dimanapun, kapanpun dan dalam bagimanapun dikala tugas menanti dan menyambut.
ok deh........tetap semangat yach anggota pramuka SMP N2 Pasirjambu serta tak lupa tatap semangat untuk Kakak kakak Instrukturnya dalam melaksanakan latihan, jadilan calon-calon penerus bangsa yang berbudi luhur, aktif, kreatif, disiplin dan setia.

bravo pramuka pasirjambu

Pramuka pun Jaga Masjid Nabi

Oleh : Relawan PINTAR | 29 Oktober 2010
 

MADINAH  -- Jangan remehkan Pramuka. Di Arab Saudi, Pramuka pun punya banyak peran, apalagi di musim haji seperti sekarang ini. Pemerintah Arab Saudi telah mengerahkan Pramuka (Kassyafah) untuk menjaga setiap sudut kawasan Markaziyah atau kompleks Masjid Nabawi, Madinah.

Mereka berjaga-jaga bersama ribuan personel keamanan yang terdiri atas polisi (syurtoh), askar (pamong praja). Para petugas keamanan ini, tersebar di jalan-jalan sekitar masjid, pintu gerbang masjid, halaman masjid dan di dalam masjid.

Bila musim haji tahun sebelumnya, jalan-jalan di luar Markaziyah kira-kira sejauh 500 meter dari Masjid Nabawi sepi dari petugas pengamanan, kini sejumlah pamong praja ataupun Pramuka selalu bersiaga di tiap perempatan jalan. Jumlah mereka menjadi berkali-kali lipat ketika menjelang dan sesudah pelaksanaan salat wajib.

Makin mendekati masjid jumlah petugas pengamanan makin banyak. Tepat di depan gerbang Masjid Nabawi, beberapa jenis mobil polisi terparkir lengkap dengan belasan personelnya. Para petugas ini bertugas mengatur lalu lintas dan membantu para calhaj menyeberang jalan.

Para pramuka yag berjaga itu umumnya berasal dari sekitar kota Madinah saja. Mereka dikoordinir dari sekolah-sekolah Mutawassitoh dan Tsanawiyah (Tsanawiyah dan Aliyah) di seluruh kota Madinah. Rata-rata anak-anak sekolahan ini memiliki kemampuan berbahasa dan tatakrama yang lebih baik daripada para tenaga pamong praja, bahkan daripada para polisi Madinah sendiri.

Anak-anak pramuka ini, biasanya tampak berseri-seri membantu jamaah. Mereka bahkan tidak enggan mengantarkan para jamaah yang tersesat hingga ke pos-pos negara setempat.

Selama bertugas membantu jamaah haji ini, para pramuka mendapatkan insentif dari pemerintah sebanyak 2.500 riyal atau kira-kira Rp 6.250.000 untuk masa tugas musim haji.

Musim haji kali ini penjagaan memang ketat. Di pintu masuk masjid, jumlah penjaga dari Hai`ah Amar Ma`ruf Nahi Munkar (seksi urusan amar ma`ruf nahi mungkar) tampak bertambah banyak. Mereka bahkan menjadi lebih galak dibanding biasanya. Tas-tas jamaah digeledah dan bila ditemukan kamera atau atau barang terlarang, maka jamaah dilarang masuk masjid.

Banyak tenaga keamanan ini didayangkan dari kota-kota sekitar Madinah seperti Tabuk dan Thaif. Bahkan di antara mereka juga terdapat pamong praja musiman yang hanya bertugas di Masjid Nabawi saat musim haji saja."Saya sejak dua hari lalu di sini. Kami akan bertugas selama 3 minggu mengamankan para jamaah haji," kata Umar bin Mas`ud, salah seorang pamong praja yang diperbantukan dari Tabuk. Mas`ud mengaku diperbantukan musim ini dari Tabuk bersama 150 anggota Pamong Praja musiman lainnya.(sumber berita:http://www.tempointeraktif.com)

Sabtu, 11 Desember 2010

Latihan Pramuka SMP Negeri 1 Pasirjambu

Pasirjambu, Kegiatan Latihan Pramuka SMP Negeri Pasirjambu kali ini diisi dengan kegiatan haicking dimana bahwa fungsi dan manfaat dari kegiatan tersebut banyak sekali manfaatnya.

kegiatan tersebut dimulai pada pagi hari dengan diikuti oleh beberapa anggota pramuka putra dan putri semua anggota sangat antusias sekali mengikutinya.
Tujuan lokasi yang akan kami kunjungi kali ini adalah Curug Cipanyi yang berada diwilayah Pasirerih Desa Tenjolaya Kecamatan Pasirjambu Bandung. lokasi yang betul betul sejuk cocok digunakan untuk kegiatan pendidikan dialam terbuka seperti kegiatan pramuka.

Foto Kak Rustandi, Kak Yusep dan Anak-anak Pramuka
setibanya dilokasi menurut dari salah satu kakak instruktur pramuka yaitu Kak Rustandi  setibanya dilokasi semua anggota tidak sabar untuk segera mandi dibawah guyuran air yang sangat menyegarkan dan bersih itu sampai-sampai saking tidak sabarnya pakaian dan perlengkapan kegiatanpun basah kuyup......ada-ada saja yah...apa mungkin karena baru melihat air...........


Wah....wah seru banget yah kayaknya... tapi mudah-mudahan kegiatan seperti itu dapat terus berlanjut supaya tidak jenuh apalagi kegiatan dialam terbuka bagus sekali.

Bravo Pramuka SMP Negeri Pasirjambu redaksi tunggu kegiatan-kegiatan selanjutnya yang lebih menarik lagi yah....

Pramuka Siaga


Siaga adalah sebutan bagi anggota Pramuka yang berumur 7-10 tahun. Disebut Pramuka Siaga karena sesuai dengan kiasan masa perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesia meyiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908 sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia.

Kode kehormatan

Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga ada dua, yang pertama disebut Dwi Satya (janji Pramuka Siaga), dan yang kedua disebut Dwi Darma (ketentuan moral Pramuka Siaga). Adapun isinya adalah:

Dwi Satya

Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh
  • menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Indonesia, dan mengikuti tata krama keluarga
  • setiap hari berbuat kebajikan

Dwi Darma

  1. Siaga berbakti kepada ayah dan ibundanya
  2. Siaga berani dan tidak putus asa
Dua Kode Kehormatan yang disebutkan di atas adalah standar moral bagi seorang Pramuka Siaga dalam bertingkah laku di masyarakat. Jadi kalau ada seorang anggota Pramuka Siaga yang tingkah lakunya tidak sesuai dengan standar moral ini, dia belum bisa disebut Pramuka Siaga seutuhnya.

Satuan

Satuan terkecil dalam Pramuka Siaga disebut Barung setiap 4 Barung dihimpun dalam sebuah Perindukan. Barung diberi nama dengan warna semisal, Barung Merah, barung Hijau dll. Sebuah Barung beranggotakan paling banyak 10 orang Pramuka Siaga dan dipimpin oleh seorang Pemimpin Barung (Pinrung) yang dipilih oleh Barung itu sendiri. Masing-masing Ketua Barung ini nanti akan memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin Barung Utama yang disebut Sulung. Sebuah Perindukan terdiri dari beberapa Barung yang akan dipimpin oleh Sulung itu tadi.

Syarat Kecakapan

Syarat Kecakapan Umum

Syarat Kecakapan Umum (SKU) adalah syarat wajib yang harus dipenuhi oleh seorang Pramuka Siaga untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Umum (TKU). TKU dalam Pramuka Siaga ada tiga tingkat, yaitu:
  1. Mula
  2. Bantu
  3. Tata
TKU dapat dikenakan pada lengan baju sebelah kiri dibawah tanda barung. TKU untuk Siaga berbentuk sebuah janur (ini juga diambil dari kebiasaan para pahlawan dulu untuk menandakan pangkat seseorang).

Syarat Kecakapan Khusus

Syarat Kecakapan Khusus (SKK) adalah syarat wajib yang harus dipenuhi oleh seorang Pramuka Siaga untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus (TKK). Khusus TKK tingkat Pramuka Siaga berbentuk segitiga sama sisi dengan panjang masing-masing sisi 3 cm dan tingginya 2 cm. TKK dapat dipasang di lengan baju sebelah kanan membentuk setengah lingkaran di sekeliling tanda Kwarda dengan puncak menghadap ke bawah.

Pesta Siaga

Pesta Siaga adalah pertemuan untuk golongan Pramuka Siaga. Pesta Siaga diselenggarakan dalam dan/atau gabungan dari bentuk:
  1. Permainan Bersama, adalah kegiatan keterampilan kepramukaan untuk golongan Pramuka Siaga, seperti menyusun puzzle, mencari jejak, permainan kim dan sejenisnya.
  2. Pameran Siaga, adalah kegiatan yang memamerkan hasil karya Pramuka Siaga.
  3. Pasar Siaga (Bazar), adalah simulasi situasi di pasar yang diperankan oleh Pramuka Siaga sebagai pedagang, sedangkan pembelinya masyarakat umum.
  4. Darmawisata, adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu yang pada akhir kegiatan Pramuka Siaga harus menceritakan pengalamannya, dalam bentuk lisan maupun tulisan.
  5. Pentas Seni Budaya, adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni budaya para Pramuka Siaga.
  6. Karnaval, adalah kegiatan pawai yang menampilkan hasil kreatifitas Pramuka Siaga.
  7. Perkemahan Satu Hari (Persari), adalah perkemahan bagi Pramuka Siaga yang dilaksanakan pada siang hari.

Lain-lain

  • Pembina Pramuka Siaga putra dipanggil Yanda dan Pembina Siaga Pramuka putri dipanggil Bunda.
  • Pembantu Pembina Pramuka Siaga putra dipanggil Pakcik dan Pembantu Pembina Pramuka putri dipanggil Bucik.
  • Bentuk barisan dalam Upacara Siaga adalah lingkaran dengan Pembina berada di tengah lingkaran. Ini mengandung filosofi bahwa cara pandang Pramuka Siaga yang masih terfokus pada satu titik.
  • Kegiatan untuk Siaga salah satunya adalah Pesta Siaga yang berupa Perkemahan satu hari tanpa menginap.

Rancangan Kaper Buletin Terbaru

Oleh Kak Ayi

Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. disain grafis diterapkan dalam disain komunikasi dan fine art. Seperti jenis disain lainnya, disain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (disain).
Seni disain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak.

Untuk Kali ini rancangan Desain Kaper Buletin menampilkan kaper dengan desain yang sesederhana mungkin 

yang mengulas tentang kegiatan Lomba Tingkat III Kwartir Cabang Gerakan Pramuka yang berlokasi di Bumi Perkemahan  Pakusorok Baros Arjasari dan persiapan kegiatan Jambore Nasional yang akan dilaksanakan di Bumi Perkemahan Teluk Gelam OKI Sumatera Selatan

METODE KEPRAMUKAAN


I.                    PENDAHULUAN
Metode ialah suatu cara/teknik untuk mempermudah tercapainnya tujuan kegiatan.

II.                  MATERI POKOK
1.       Metode Kepramukaan
Cara memberikan pendidikan watak kepada peserta didik melalui kegiatan kepramukaan yang menarik, menyenangkan dan menantang, yang disesuaikan kondisi, situasi dan kegiatan peserta didik.

2.      Metode kepramukaan merupakan cara belajar progresif melalui :
a.       Pengamalan kode kehormatan pramuka
b.      Belajar sambil melakukan
c.       Sistem kelompok
d.      Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik.
e.      Kegiatan di alam terbuka
f.        Sistem tanda kecakapan
g.      Sistem satuan terpisah untuk putera dan puteri
h.      Sistem among

3.       Penjelasan masing-masing unsur sebagai anak sistem metode kepramukaan :
a.       Pengamalan Kode Kepramukaan
Kode kehormatan dilaksanakan dengan :
1)      Menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan masing-masing
2)      Membina kesadaran berbangsa dan bernegara
3)      Mengenal, memelihara dan melestarikan lingkungan beserta alam seisinya
4)      Memiliki sikap kebersamaan
5)      Hidup secara sehat jasmani dan rohani
6)      Bersikap terbuka, mematuhi kesepakatan dan memperhatikan kepentingan bersama, membina diri dalam upaya bertutur kata dan bertingkah laku sopan, ramah dan sabar
7)       Membiasakan diri memberikan pertolongan, berpartisipasi dalam kegiatan bakti/sosial, dan mampu mengatasi tantangan tanpa mengenal sikap putus asa
8)      Kesediaan dan keikhlasan menerima tugas, berupa melatih keterampilan dan pengetahuan, riang gembira dalam menjalankan tugas menghadapi kesulitan maupun tantangan
9)      Bertindak dan hidup secara hemat, teliti dan waspada dengan membiasakan hidup secara bersahaja
10)  Mengendalikan dan mengatur diri, berani menghadapi tantangan dan kenyataan, berani mengakui kesalahan, memegang teguh prinsip dan tatanan yang benar dan taat terhadap aturan/kesepakatan
11)   Membiasakan diri menepati janji dan bersikap jujur

b.      Belajar sambil melakukan
Belajar sambil melakukan, dilaksanakan dengan :
1)      Kegiatan kepramukaan dilakukan sebanyak mungkin praktek secara praktis
2)      Mengarahkan perhatian peserta didik untuk berbuat hal-hal yang nyata menantang, serta merangsang agar rasa keingintahuan akan hal-hal baru dan keinginan untuk berpartisipasi dalam segala kegiatan timbul, dari pada hanya menjadi penonton

c.       Sistem Berkelompok
1)      Sistem berkelompok dilaksanakan agar peserta didik memperoleh kesempatan belajar memimpin dan dipimpin berorganisasi, memilkul tanggungjawab, mengatur diri, menempatkan diri, bekerja sama dalam kerukunan (gotong royong)
2)      Peserta didik dikelompokan dalam satuan gerak yang dipimpin oleh mereka sendiri, dan merupakan wadah kerukunan diantara mereka

d.      Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkebangan jasmani dan rohani peserta didik.
Pelaksanaan metode dilakukan dengan :
1)      Kegiatan kepramukaan harus menantang dan menarik minat kaum muda, untuk menjadi Pramuka, sedangkan mereka telah menjadi Pramuka tetap terpikat dan mengikuti serta mengembangkan acara kegiatan yang ada
2)      Kegiatan kepramukaan bersifat kreatif, inovatif dan rekreatif yang mengandung pendidikan
3)      Kegiatan dilaksanakan secara terpadu
4)      Pendidikan dalam kepramukaan dilaksanakan dalam tahapan peningkatan bagi kemampuan dan perkembangan individu maupun kelompok
5)      Materi kegiatan kepramukaan disesuaikan dengan usia dan perkembangan jasmani dan rohani peserta didik
6)      Kegiatan kepramukaan diusahakan agar dapat mengembangkan bakat, minat dan emosi peserta didik serta menunjang dan berfaedah bagi perkembangan diri pribadi, masyarakat dan lingkungannya.

e.      Kegiatan di Alam Terbuka
1)      Kegiatan di alam terbuka memberikan pengalaman adanya saling ketergantungan antar unsur-unsur alam dan kebutuhan untuk melestarikannya, selain itu mengembangkan suatu sikap bertanggungjawab akan masa depan yang menghormati keseimbangan alam
2)      Kegiatan di alam terbuka memotivasi peserta didik untuk ikut menjaga lingkungannya dan setiap kegiatan hendaknya selaras dengan alam
3)      Kegiatan di alam terbuka mengembangkan :
-          Kemampuan diri mengatasi tantangan yang dihadapi
-          Menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang berlebihan di dalam dirinya
-          Menemukan kembali cara hidup yang menyenangkan dalam kesederhanaan
-          Membina kerja sama dan rasa memiliki

f.        Sistem Tanda Kecakapan
1)      Tanda kecakapan adalah tanda yang menunjukan kecakapan dan keterampilan tertentu yang dimiliki seorang peserta didik
2)      Sistem tanda kecakapan bertujuan mendorong dan merangsang para Pramuka supaya selalu berusaha memperoleh kecakapan dan keterampilan
3)      Setiap Pramuka wajib berusaha memperoleh keterampilan dan kecakapan yang berguna bagi kehidupan diri dan baktinya kepada masyarakat
Tanda kecakapan yang disediakan untuk peserta didik ialah :
-          Tanda Kecakapan Umum (TKU) yang diwajibkan untuk dimiliki oleh peserta didik
-          Tanda Kecakapan Khusus (TKK) yang disediakan dimiliki oleh peserta didik, sesuai dengan minat dan bakatnya
-          Tanda Pramuka Garuda (TPG)
4)      Tanda Kecakapan : TKU, TKK, dan TPG diberikan setelah menyelesaikan ujian-ujian SKU maupun SKK dan SPG

g.      Sistem Satuan Terpisah untuk Putera dan Puteri
1)      Satuan Pramuka Puteri dibina oleh Pembina Puteri, satuan Pramuka Putera dibina oleh Pembina Putra
2)      Perindukan Siaga Putera dapat dibina oleh Pembina Puteri
3)      Jika kegiatan diselelnggarakan dalam bentuk perkemahan harus dijamin dan dijaga agar tempat perkemahan Puteri dan tempat perkemahan Putera terpisah;perkemahan puteri dipimpin oleh Pembina puteri dan perkemahan puterai dipimpin oleh Pembina putera

h.      Sistem Among
Dalam kegiatan kepramukaan Pembina Pramuka wajib melaksanakan prinsip-prinsip :
1)     ING NGARSO SUNG TULODO    :             Di depan menjadi teladan
2)     ING MADYA MANGUN KARSO  :             Di tengah membangun kemauan
3)     TUT WURI HANDAYANI             :  Dari belakang member daya/kekuatan, atau dorongan dan pengaruh yang baik kearah kemandirian
4.      Pelaksanaan Metode Kepramukaan
a.       Metode kepramukaan pada hakekatnya tidak dapat dilepaskan dari prinsip dasar kepramukaan
b.      Metode kepramukaan sebagai suatu sistem terdiri atas unsure-unsur Pengamalan Kode Kehormatan, Belajar sambil melakukan, Sistem Berkelompok, Kegiatan yang menantang, Kegiatan di alam terbuka, Sistem tanda kecakapan, Sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri dan Sistem Among, yang merupakan sub system terpadu dn terkait yang tiap-tiap unsurnya mempunyai unsur pendidikan yang spesifik dan saling memperkuat serta menunjang tercapainya tujuan

III.                PENUTUP
1.       Pelaksanaan metode kepramukaan dalam suatu kegiatan kepramukaan terpadu dengan pelaksanaan prinsip dasar kepramukaan, sehingga dalam penerapan/penggunaan metode kepramukaan selalu dijiwai oleh prinsip dasar kepramukaan
2.      Metode kepramukaan merupakan cirri khas pendidikan dalam Gerakan Pramuka

IV.               DAFTAR PUSTAKA
1.       AD/ART Gerakan Pramuka (Kepres RI No. 104 tahun 2004 dan Kep.Ka.Kwarnas No. 086 tahun 2005). Kwarnas, Jakarta, 2005.
2.      De Porter, Bobby – Mike Hemacki, (Quantum Learning)
3.       Scouting An Educational System. WBS, Geneva

PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN

Diagram
I.          PENDAHULUAN
Pondasi sebuah bangunan merupakan hal yang sangat vital adanya, makin kokoh pondasi dibuat, bangunan di atasnya makin kuat dan aman.

II.         MATERI POKOK
1.   Prinsip Dasar, ialah asas yang mendasar yang menjadi dasar dalam berfikir dan bertindak.
2.   Kepramukaan adalah proses pendidikan luar ligkungan sekolah dan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, menantang yang dilakukan di alam terbuka dengan sasaran akhir pembentukan watak.
3.    Prinsip Dasar Kepramukaan adalah asas yang mendasari kegiatan kepramukaan dalam upaya membina watak peserta didik.
4.   Analog dengan pondasi, makin kuat penjiwaan PDK dalam diri peserta didik makin kuat pula jiwa kepramukaannya.
5.   Prinsip Dasar Kepramukaan adalah :
-     Iman dan Takwa kepada Tuhan YME.
-     Peduli terhadap bangsa, negara, sesama manusia dan alam serta isinya.
-     Peduli terhadap diri sendiri.
-     Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.
6.  Menerima dan menerapkan Prinsip Dasar Keramukaan adalah hakekat Pramuka, baik sebagai makhluk Tuhan YME, makhluk sosial, maupun individu yang menyadari bahwa pribadinya :
-     Taat pada perintah Tuhan YME dan beribadah sesuai tata cara dari agama yang dipeluknya serta menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
-     Mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersama dengan sesama manusia dalam kehidupan bersama yang didasari oleh prinsip perikemanusiaan yang adil dan beradab.
-     Diberi tempat hidup dan berkembangnya aleh Tuhan YME di bumi yang berunsurkan tanah, air dan udara yang merupakan tempat bagi manusia untuk hidup bersama, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa yang rukun dan damai.
-    Memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sosial serta memperkokoh persatan menerima kebinnekaan dalam Negara Kesatuan Repubik Indonesia.
-     Merasa wajib peduli terhadap lingkungannya dengan cara menjaga, memelihara dan menciptakan lingkungan hidup yang baik.
-     Menyadari bahwa sebagai anggota masyarakat, wajib peduli pada kebutuhan diri sendiri agar bagi kader pembangunan dapat berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.
-     Selalu berusaha taat kepada Satya dan Dharma Pramuka dalam kehidupan sehari-hari.
7.   Fungsi Prinsip Dasar Kepramukaan, sebagai :
-     Norma hidup anggota Gerakan Pramuka.
-     Landasan kode etik Gerakan Pramuka.
-     Landasan sistem nilai Gerakan Pramuka.
-     Pedoman dan arah pembinaan kaum muda anggota Gerakan Pramuka.
-     Landasan gerak dan kegiatan Pramuka mencapai sasaran dan tujuannya.

III.         PENUTUP
1.   Prinsip Dasar Kepramukaan hendaklah dapat ditanamkan secara mendalam, karena semua perilaku anggota Gerakan Pramuka akan dijiwai olehnya.
2.   Prinsip Dasar Kepramukaan merupakan ciri khas yang membedakan kepramukaan dari pendidikan lain.

IV.        KEPUSTAKAAN
1.    AD & ARTGerakan Pramuka (Keppres RI No. 104 Tahun 2004 dan Kep. Ka. Kwarnas No. 086 Tahun  2005), Kwarnas, Jakarta, 2005.
2.   SCOUTING : AN EDUCATIONAL SYSTEM, WSB, Geneva.
3.   Efendy, Annas. H. TERMINOLOGI / ISTILAH-ISTILAH DALAM KEPRAMUKAAN, Kwarda DKI, Jakarta.

Senin, 06 Desember 2010

REPOSISI DAN REVITALISASI GERAKAN PRAMUKA





Kkak Yusep Ibrahim
KARENA asas kesukarelaan berubah menjadi kewajiban tanpa disertai tambahan keterampilan yang memadai, maka Gerakan Pramuka menjadi mandeg. Secara kuantitas, Pramuka pernah mengalami lonjakan yang dahsyat, namun bersama melonjaknya jumlah anggota tersebut, justru kualitasnya semakin menurun, menukik masuk ke lorong hitam.

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka serta Kode Etiknya tak terbantahkan, bahwa Gerakan Pramuka mempunyai tujuan yang sangat mulia dalam membina generasi muda Indonesia yang mencintai negaranya, mencintai bangsanya.

Namun yang terjadi sejak kejar target sejuta anggota, praktik gerakan ini menjadi berubah. Di sekolah-sekolah, Gerakan Pramuka berubah menjadi sekadar gerakan memakai baju Pramuka setiap hari Jumat atau Sabtu. Mereka hanya memakai baju Pramuka yang diwajibkan dari sekolah. Setelah itu tanpa ada upaya menambah wawasan dan keterampilan kepramukaan. Karena memakai baju Pramuka tanpa ujian dan keterampilan, maka kebanggaan sebagai anggota Pramuka menjadi luntur, bahkan menghilang.

Kemandekan gerakan Pramuka yang cukup lama itu sesungguhnya tidak menyurutkan semangat anak-anak muda untuk menjadi generasi muda yang dinamis sebagai pemandu. Karena Gerakan Pramuka menjadi tidak memiliki tantangan dan keterampilan, maka gerakan yang bertujuan mulia dalam membuna generasi muda ini menjadi kehilangan fokus gerakan di benak anak muda. Akibatnya Gerakan Pramuka tidak menjadi lagi denyut jantung anak muda. Ternyata brand image Gerakan Pramuka yang melemah itu tidak menyurutkan anak muda dalam beraktivitas yang bersifat kepramukaan. Mereka tetap dinamis dan kreatif dan mencari atau membentuk wadah-wadah baru yang dapat menyalurkan semangat jiwa mudanya secara positif. 

 Karena kualitas pembinaan di sanggar-sanggar Pramuka terus merosot, maka keberadaan gerakan ini menjadi sekadar formalitas, sekadar menjadi pelengkap struktur di sekolah-sekolah. Karena kepala sekolah biasanya otomatis sebagai majelis pembina gugus depan. 

 Kemandekan Pramuka yang sangat lama itu telah menyebabkan gerakan ini tidak menyadari telah kehilangan keterampilan dasarnya. Keterampilan-keterampilan dasar Gerakan Pramuka dimanfaatkan oleh aktivitas anak muda lainnya, yang dirasakan dapat memberikan jawaban akan hasrat mudanya. Keterampilan kepramukaan seperti Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) secara khusus telah dimanfaatkan oleh anggota Palang Merah Remaja (PMR), baris-berbaris dimanfaatkan dengan sangat baik oleh Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), pengetahuan kepolisian dimanfaatkan oleh anggota Polisi Sekolah, keterampilan hidup di alam bebas telah dengan baik dimanfaatkan oleh siswa pencinta alam. Inilah yang disebut misteri kehilangan. Para pembina, instruktur dan anggota Gerakan Pramuka tidak menya­dari bahwa mereka telah kehilangan keterampilan dasarnya.

Reposisi dan revitalisasi
Gerakan Pramuka yang tanpa keterampilan dengan brand image yang lemah, perlu segera diselamatkan dengan jalan sesegera mungkin menga­dakan reposisi dan revitalisasi. Reposisi bisa berarti: 1. Penempatan kembali ke posisi semula, 2. Penataan kembali posisi yang ada, dan 3. Penempatan ke posisi yang berbeda.
Karena gerakan ini sudah kehilangan fokus pembinaannya sehingga ditinggalkan para kawula muda, maka kembali ke asas dan prinsip dasar gerakan semula merupakan langkah awal yang patut dipertimbangkan.

Peningkatan kemampuan pembina dan instruktur perlu ditingkatkan secara mendasar dan mendalam. Kursus-kursus pembina dan instruktur itu semestinya bukan sekadar pembinaan mental di ruang-ruang kelas seperti yang sering dilakukan selama ini. Langkah awal ini adalah jalan agar para pembina dan instruktur di sanggar-sanggar mempunyai keterampilan dasar kepramukaan yang andal dan teruji, bukan sekadar bisa tepuk Pramuka atau menyanyi Di Sana senang di Sini Senang. 

Karena kemahiran dan keterampilan dasar gerakan kepramukaan itu mutlak dikuasai oleh para pembina dan instruktur, maka para pembina dan instruktur itulah yang harus menjadi prioritas pembinaan dalam langkah pertama.

Langkah kedua bila pembina dan instruktur sudah mahir dalam keterampilan dasar Gerakan Pramuka, maka anak-anak muda itu dilatih keterampilan-keterampilan dasar kepramukaan tersebut.

Berlatih dan terus berlatih sehingga terampil dan mahir. Anggota Pramuka menjadi sempurna karena berlatih, paling tidak menjadi jauh lebih baik. Tanpa latihan yang baik, tidak akan ada keterampilan. Karena tak memiliki keterampilan, maka anggotanya tak akan mempunyai kebanggaan, malahan bisa malu berbaju Pramuka dengan tidak memiliki kemahiran.

Revitalisasi gerakan Pramuka merupakan langkah yang sangat bijaksana untuk bangkit dari keterpurukan ini. Revitalisasi adalah proses, cara, perbuatan menghidupkan atau menggiatan kembali. Salah satu cara untuk merevitalisasi Gerakan Pramuka agar kembali ke prinsip-prinsip dasarnya adalah dengan cara membuat strategi pembinaan yang lebih menyeluruh.

Gerakan Pramuka sebaiknya cukup hanya pada tingkatan SLTA. Adanya Gerakan Pramuka di perguruan tinggi, sesungguhnya karena ketidakpahaman akan prinsip dasar gerakan ini.

Ini contoh langkah yang bisa dipertimbangkan untuk dilakukan di sekolah-sekolah. Misalnya pada semester satu dan dua seluruh siswa dibekali keterampilan dasar Gerakan Pramuka, namun tidak dalam kemasan baju Pramuka, seperti: baris-berbaris, P3K, cara hidup di alam bebas, dan lain-lain sampai tingkat terampil dan mahir. Baru pada semester 3 mereka diperkenankan untuk memilih wadah mana yang akan diikutinya setelah mereka diberi keterampilan dasar tersebut.

Berlatih dan trus berlatih itulah kuncinya, jangan pernah menyerah dan mengatakan tidak sebelum kita dapat meraihnya.