Jumat, 06 Agustus 2010

SAMBUTAN KAK AZRUL KETUA KWARTIR NASIONAL

Kak Azrul
Berikut adalah isi yang di bacakan Kak Azrul, dalam Janji Ulang, di Buperta, pukul 20:30 WIB, yang di ikuti dengan hikmat oleh para peserta dari Penegak, Pandega, Dewan Kerja, dan Andalan Nasional Gerakan Pramuka, diiringi Vocal lagu Syukur:

"Kakak-kakak, saudaraku dalam bhakti, pecinta negri, di malam yang sunyi ini ki...ta bersama berkumpul, untuk mencoba melihat kedalam hati kita masing-masing, apa yang telah kita lakukan selama ini..kita adalah manusia yang berharga, tidak hanya di mata orang lain, tetapi juga di hadapan Tuhan.

Sudahkah kita menggunakan semua anugerah yang diberikan Tuhan kepada kita? Sudahkah kita menggunakan lisan kita secara benar? Sudahkah kita menggunakan tangan, kaki, pikiran kita secara benar? Sudahkah kita menggunakan hati dan emosi kita secara jernih? Apakah kita malah sering menyia-nyiakan segala kesempatan yang diberikann kepada kita? atau kita dengan sengaja menentang setiap anugrah yang diberikan kepada kita dengan tidak mau melakukan yang terbaik? Sang waktulah yang menentukan..Tak terasa sudah satu tahun kita lalui, ya..satu tahun yang lalu kita bersama disini mencoba melihat apa saja yang telah kita lakukan satu tahun lalu, dan apa yang akan kita lakukan di satu tahun ini.

Marilah kita renungkan kisah teladan ini tidak hanya dengan telinga, tetapi dengan hati kita. Seorang teladan datang bertanya, berikan penjelasan kepada kami soal kerja, seorang bijak menjawab, kau bekerja supaya langkahmu seiring irama bumi serta perjalanan roh jagat ini, berpangku tangan menjadikanmu orang asing bagi musim serta keluar dari barisan kehidupan sendiri. Bila bekerja, engkau ibarat sepucuk seruling lewat jantungnya sang bisikan waktu menjelma lagu.

Mencintai kehidupan adalah bekerja, yaitu menyelami rasa hidup yang paling dalam, jika engkau bekerja dengan rasa cinta engkau yang menyatukan dirimu dengan dirimu, menyatukan dirimu dengan orang lain dan sebaliknya, serta kau dekatkan dirimu kepada Tuhan. Kerja adalah cinta, dan apakah yang dinamakan bekerja dengan rasa cinta? Laksana menekuni kain dengan benang yang ditarik jari jangtungku, seolah-olah kekasihmulah yang akan mengenakannya. Bagaikan membangun rumah dengan penuh kesayangan, seolah-olah kekasihmulah yang akan mendiaminya. Seperti menebar benih dengan kemesraan, dan memanennya dengan kegembiraan seolah-olah kekasihmulah yang akan memakannya, sebab bila kau memasak roti dengan rasa tertekan maka pahitlah jadinya dan hanya setengahnya dapat mengenyangkan. Bila kau menggerutu ketika memeras anggur, gerutu itu meracuni air anggur.



Sungguh indah kata-kata dan cuplikan puisi karya Khalil Gibran ini, seakan-akan membangunkan kita dari mimpi, dan apa yang akan kita kerjakan meskipun kecil dan sederhana, asal kita lakukan dengan sepenuh hati akan membuktikann cinta kita akan karunia kehidupan ini.

Untuk itu Kakak-kakak, Saudaraku dalam Bhakti, mari sama-sama kita melihat didalam peti kita masing-masing sudahkah kita melaksanakan niat kita yang lalu? Sudah berapa banyak kah yang kita lakukan untuk Gerakan Pramuka? Sudahkah kita melakukan dengan penuh cinta? atau hanya karena keterpaksaan saja?

Bhakti kita belum selesai saudaraku, dan akan mungkin belum apa-apa..kita adalah pemimpin yang mampu membawa angin segar perubahan bagi gerakan ini, kita adalah pemimpin yang mampu memberi warna bagi gerakan ini, untuk itu marilah kita mulai dari kita sendiri, menghapus rasa putus asa..mengusir rasa malas, menyingkirkan rasa apathis, membuang jauh-jauh rasa ketidakpedulian.

Bulatkanlah tekad dalam diri kita, abdi semangat pengabdian kita, rasa cinta kita bagi Gerakan yang kita cintai, Gerakan Pramuka. Sehingga terwujud generasi sempurna di masa yang akan datang, generasi tangguh dan berkarakter yang mampu memimpin dan membawa negri ini menjadi negri yang maju, adil dan makmur, dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar